Pages

Rabu, 14 April 2010

Do'a yang belum terjawab....

“Do’a adalah senjata seorang mukmin, tiang penyangga agama serta lentera langit dan bumi”, sahabat Ali bin Abi Thalib dari Rasulullah SAW.
***

“Sabar ya Ukh.., teruslah berdo’a ya.., semoga Allah memudahkan”, bisik Mbak Wid pelan di hadapanku.
“Ya mbak, mohon do’anya juga ya..”. jawabku sambil tersenyum tipis
***

Huaa...., pengennya gak tau lagi mo ngapain, terasa begitu berat beban di pundak ini, begitu besar peluang fitnah ke depan, betapa semakin ringkih jiwa dan iman ini..., duh kemana lagi diri ini kan mengadu, selain pada-Mu Rabb...
Ada begitu banyak pertanyaan yang meliputi diri, setelah sekian lama berdo’a dengan keyakinan dan kekhusyukan, berharap semoga Allah segera mengabulkan segala harapan yang telah dilantunkan dalam do’a. Tapi sehari, seminggu, sebulan dan kini telah hitungan tahun... mengapa serasa semakin jauh rasanya untuk berharap. Astaghfirullah...
***

Mungkin itu sedikit menggambarkan kondisi-kondisi jiwa kita saat ini, merasa putus asa ketika do’a-do’a yang kita lantunkan tak jua mendapatkan tanda akan dikabulkan oleh yang Maha menjawab. Dan seringnya kita lupa, dan terlena dengan keputusasaan, berdiam diri dan tak lagi bersemangat melakukan apapun, bahkan do’a-do’a yang sering kita bisikan tak lagi terdengar, padahal Rasulullah pernah bersabda “janganlah malas untuk berdo’a, sebab seeorang tidak akan celaka karena selalu berdo’a”.
Karena keputusasaan, menyebabkan kita mengeluh dan sering mengeluh, hingga klimaksnya kita mulai meninggalkan semua perintah Allah sebagai wujud rasa kekecewaan kita. Na’udzubillah min dzalik.
Ada baiknya kita mulai membenah dan mengevaluasi diri, bercermin kembali ke hati sanubari kita yang paling dalam, menelisik kembali segala hal yang kita lakukan. Mungkin sebenarnya kita sendirilah yang membuat hijab hingga do’a kita tak jua terkabulkan, dan kita tak pernah menyadarinya....
Saatnya kita mulai mempertanyakan apa yang menyebabkan do’a-do’a kita belum juga dikabulkan, ada beberapa kondisi di bawah ini yang mungkin bisa kita renungi bersama..

Tak bersesuaian antara lidah dan suara hati
Istilahnya, kita berdo’a kepada Allah untuk mendapatkan “X” ternyata yang kita dapatkan “Y”. Kenapa bisa begitu ya..., mungkin secara lisan kita berkali-kali meminta untuk diberikan “X”, tapi secara realnya, hati kita lebih condong ke “Y”.
Padahal dalam surat Qaf, Allah telah berfirman, “Dan Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya...”. Jadi Allah hanya mendengarkan suara hati kita, tidak hanya sekedar kata-kata yang terhias di bibir saja.
So, apa yang mesti kita lakukan? Hm... pastinya kita harus kembali menjernihkan hati kita, fokuskan semuanya terhadap apa yang sebenarnya hati kita inginkan, selaraskan antara suara lidah dengan suara hati. Otreh...

Mudah bosan dan terburu-buru
“Do’a seseorang dari kalian akan selalu dikabulkan selama ia tidak minta segera dikabulkan dengan mengatakan, “Aku sudah berdo’a, namun tak kunjung dikabulkan”.
Yach, kita selalu meminta, Ya rabb segerakanlah..... ^_^, deg..., ternyata selama ini kita seakan-akan menganggap Allah yang Maha Dermawan begitu bakhil, kita berdo’a dan harus dikabulkan..., astaghfirullah...
Padahal Rasulullah tauladan kita, selalu mengulangi do’anya jika beliau berdo’a, sebagaimana diriwiyatkan Ibnu Mas’ud ra. “Apabila Rasulullah berdo’a, beliau berdo’a tiga kali, dan apabila beliau memohon, beliau juga memohon tiga kali”.
Semoga kita selalu memperbaharui keimanan dan semangat kita dalam jalan ini.

Allah yang lebih tahu
Yah, apa yang terbaik untuk kita, hanya Allahlah yang tahu. Bisa jadi satu hal dari sudut pandang kita, itulah yang terbaik, padahal dalam sudut pandang Allah tidak, ada yang lebih baik untuk kita.
Maka percayalah dengan keimanan apa yang Allah berikan, itulah yang terbaik untuk kita, “Aku adalah sebagaimana prasangka hamba-Ku tentang Aku, maka seyogyanya dia memiliki prasangka yang baik tentang Aku”.

Dosa yang kian menumpuk
Mungkin bukan disebabkan hal-hal yang sudah kita bahas di atas, do’a kita belum diijabah Allah. Mungkin sudah begitu banyak dosa yang kita perbuat, begitu banyak kekhilafaan sengaja yang kita ciptakan, begitu banyak kealfaan yang dibuat-buat kita karyakan dalam hidup kita.
Dosa-dosa kecil kita lakukan, toh lama-lama dalam hitungan tahun akan membesar juga bukan. Kita selalu berdalih, kita tidak pernah melakukan dosa-dosa besar seperti membunuh, berzina... kenapa Allah tak jua mengabulkan do’a dan pinta..., yach... kita sering tertipu oleh diri sendiri, merasa diri bersih dan tak berdosa, padahal begitu banyak dosa kecil yang selalu kita lakukan, dan tanpa kita sadari dosa kecil itu menjadi pakaian yang melekat dalam jiwa kita. Na’udzubillah min dzalik.

Segeralah kita bertaubat... ya Rabb..., begitu diri ini penuh nista..., ampunilah hamba-Mu yang hina ini...

***
Semoga kita termasuk ke dalam hamba Allah yang senantia membersihkan diri, senantiasa mengevaluasi dan memuhasabah diri dari segala kekhilafan dan kealfaan. Semoga kita senantiasa berharap hanya kepada Allah, tanpa batas waktu, selamanya...., jangan pernah menyerah, semoga Allah memberikan nikmat dari pintu-pintu yang sama sekali tak pernah terlintas dan terbayang dalam pikiran kita. Amin.