Pages

Rabu, 16 Desember 2009

"Bersama-Nya"


Ketika aku berusia tiga tahun, aku selalu bangun malam. Aku melihat shalat pamanku, Muhammad Ibnu Siwar. Pada suatu hari, ia bertanya kepadaku, “Wahai Sahal bin Abullah At-Tustari, Apakah engkau tidak ingat kepada Allah yang telah menciptakan kamu?”.
“Bagaimana aku mengingatnya?”, timpalku.

“Katakanlah di dalam hatimu ketika kamu berbolak balik di atas tempat tidurmu, tiga kali, tanpa menggerakkan lidahmu: Allah bersamaku, Allah mengawasiku, Allah menyaksikan aku!!”.
Akupun mengerjakan itu, lalu aku melaporkan kepadanya. “Ucapkan setiap malam tujuh kali”, pinta paman selanjutnya.
Aku mengerjakan permintaannya, kemudian kembali melaporkan kepadanya, “Ucapkan itu setiap malam sebelas kali”, pintanya lagi.
Aku pun melaksanakan pesan tersebut. Maka aku merasakan rasa nyaman dalam qalbuku.
Setelah satu tahun berlalu, pamanku berkata, “Peliharalah apa yang aku ajarkan kepadamu dan tetaplah mengerjakannya hingga kamu masuk kubur karena sesugguhnya yang demikian itu bermanfaat untuk kamu di dunia dan di akhirta”.
Dalam beberapa tahun aku terus mengerjakannya hingga aku dapatkan rasa nyaman dalam kesunyianku.
Kemudian pamanku berkata kepadaku pada suatu hari, “Wahai Sahal, apakah orang yang merasa bahwa Allah bersamanya, melihat dan menyaksikannya akan mendurhakai-Nya? Janganlah sekali-kali kamu durhaka?”.

Imam al-Ghazali dalam Ihya ‘Ulumudin.

"Salah satu tip yang sangat ampuh untuk pengendalian diri", semoga bermanfaat...

1 komentar:

  1. Anonim6:34 AM

    ya allah perteguhkanlah selalu hatiku kepada-Mu...

    BalasHapus